Rekrutmen Guru Belum Sesuai Harapan

Selasa, 24 November 2009


SEMARANG-Sistem rekrutmen CPNS guru belum sesuai dengan harapan dan kebutuhan karena tes yang diberlakukan untuk guru tak ada bedanya dengan yang lain.

”Bahkan materi tesnya sama dengan yang diberikan untuk penjaga makam atau tenaga administrasi lain,” tandas Ketua PGRI Kota Semarang Drs Ngasbun Egar MPd.

Dia mengemukakan hal itu dalam Forum Komunikasi Wartawan dan LSM di Aula Gedung D Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Senin kemarin.

Ngasbun menilai, sudah seharusnya rekrutmen guru dibedakan dengan rekrutmen tenaga profesi lain. Kompetensi yang dibutuhkan untuk mengajar berbeda dari profesi lain. Di samping itu inventarisasinya pun harus dilakukan dengan cermat. ”Pendataan yang ada masih belum baik, terutama terkait dengan kebutuhan guru di tiap daerah.”

Menurut dia, pemerintah selama ini cenderung menyepelekan masalah pendataan sehingga kebutuhan guru tak dapat terpenuhi secara optimal. ”Di beberapa daerah terjadi penumpukan guru sementara di tempat lain justru kekurangan,” ungkapnya.

Disorientasi Pendidikan

Di sisi yang lain, Ngasbun juga menilai telah terjadi disorientasi pendidikan. Dia menganggap telah terjadi penyempitan dunia pendidikan. Indikasinya bisa dilihat dengan digunakannya hasil UN sebagai ukuran keberhasilan pendidikan.

”Ini tidak tepat mengingat materi yang diujikan hanya terfokus pada pengetahuan, sementara sikap yang menjadi bagian tak kalah penting dalam dunia pendidikan justru diabaikan,” terangnya.

Belum lagi, lanjut dia, ada wacana baru hasil UN diintegrasikan dengan SNMPTN. Hal itu akan membawa dampak buruk terhadap perguruan tinggi yang bersangkutan karena bisa salah pilih peserta didik.

”Apakah tepat jika mereka yang akan masuk ke jurusan seni kemampuannya diukur dengan sejumlah mata pelajaran saja. Kalau begitu dari mana potensi seni yang dimiliki bisa terlihat,” tegas dia.

Dalam forum tersebut dipaparkan sejumlah permasalahan pendidikan lainnya, termasuk komitmen guru dalam mengajar.

Menurut dosen pengajar FIP Unnes Drs Sugiyarta SL MSi, seorang guru harus memiliki komitmen kuat dalam mengajar, tidak sebatas pada lingkungan sekolah tetapi juga masyarakat. ”Selain itu, jangan hanya terfokus pada aspek akademis akan tetapi juga pada pembentukan sikap dan moral,” imbuh dia. (H31-45)
(Dikutip dari Suara Merdeka hari Selasa, 24 Nopember 2009 )

0 komentar:

Posting Komentar