Untuk bangkitkan minat baca, Perahu antarpulau Karimunjawa agar dilengkapi buku bacaan

Sabtu, 07 November 2009

BACA BUKUUpaya untuk menumbuhkan budaya baca di Kabupaten Jepara terus dilakukan. Di antaranya adalah meningkatkan kualitas dan fasilitas perpustakaan di sekolah dasar. Kondisi perpustakaan yang masih kurang bagus dalam kualitas dan fasilitas, serta pengelolaannya membuat masyarakat tidak tertarik untuk membaca. Di tingkat SD, anak-anak lebih suka bermain daripada membaca di perpustakaan sekolahnya.
”Buku adalah jendela dunia, sumber referensi dan informasi. Sumber wawasan, pengetahuan dan juga ketrampilan. Karena itu, minat membaca harus ditumbuhkan di masyarakat dengan cara apa pun,” ujar Bupati Jepara, Drs Hendro Martojo, dalam sebuah acara dialog, Rabu (4/11).
Kondisi perpustaan sekolah yang buruk ini terjadi karena keterbatasan sumber daya, baik keuangan maupun manusia. Beberapa tahun ini, pemerintah masih fokus memperbaiki fisik bangunan yang rusak. Tahun 2010, dana alokasi khusus bidang pendidikan yang besarnya mnencapai Rp 37 miliar lebih bisa digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan yang antara lain untuk perpustakan dan teknologi informasi.
Untuk menumbuhkan minat baca, Pemkab Jepara juga akan meminta Kantor Perpustakaan Jepara bisa memberikan buku-buku bacaan di perahu antarpulau dan kapal di Karimunjawa. Langkah itu merupakan upaya mendekatkan buku dengan masyarakat. Selain itu juga mengembangkan taman baca di beberapa tempat, di luar yang saat ini sudah ada.
Perpustakaan keliling
Sementara itu, Kepala Kantor Perpustakaan Jepara, Dra Sri Hartini MM menyatakan sampai saat ini pihaknya telah berusaha keras untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Selain semakin meningkatkan jumlah dan kualitas Perpustakaan Jepara, juga mengembangkan layanan perpustakaan keliling.
Perpusatakaan Kabupaten Jepara saat ini memiliki Perpustakaan Mobil Keliling dan Motor Pintar yang melayani semua lapisan masyarakat di desa-desa dan di tempat umum seperti terminal, rumah sakit dan pasar.
”Koleksi buku kami juga cukup lengkap dengan 45.150 buku yang terdiri dari 22 ribu judul buku. Di samping surat kabar tiga terbitan, tabloid sembilan eksemplar, majalah 16 eksemplar, alat edukasi 276 unit, CD untuk anak 629 keping dan koleksi peraga luar biasa 20 unit,” ujar Sri Hartini.
Di samping itu Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara juga telah memiliki dua taman baca atau warung baca dan satu Rumah Belajar dengan sistem pelayanan yang berbeda dengan layanan perpustakaan daerah. Di Rumah Belajar, buku tidak bisa dibawa pulang, tetapi hanya bisa dibaca di tempat.
Bagi orang yang berkebutuhan khusus/penyandang cacat telah dilaksanakan kegiatan pelatihan komputer ”Bicara Bagi Tuna Netra”.(Wawasan)
(Dikutip dari situs resmi : http://www.hendromartojo.info.com)

0 komentar:

Posting Komentar