JAKARTA, KOMPAS.com - Mendidik anak harus berdasarkan potensinya, karena seorang anak memiliki struktur dan fungsi otak sebagai organ yang memiliki kebutuhan sendiri.
Orang tua, guru, lembaga sekolah, dan masyarakat luas perlu menyadari, bahwa mendidik anak bukan semata berdasar keinginan "mereka". Alhasil, target dan tujuan pendidikan yang dilaluinya pun bukan seolah-olah milik "mereka".
"Untuk itu keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya dilihat dari kecakapan baca, menulis, dan berhitung atau calistung si anak, tetapi harus dilalui secara holistik meliputi mind, body, and soul," ujar Ketua Yayasan Anand Ashram Maya Safira Muchtar mengawali dibukanya Seminar Nasional: "Mengembalikan Pola Pendidikan Berbasis Potensi Anak yang Berwawasan Budaya Lokal Nusantara" di Gedung Lemhanas, Jakarta, Kamis (29/10).
Menurutnya, semakin hari sistem pendidikan nasional semakin fokus hanya pada materi dan mutu dari target-target materi tersebut. Mulai dari beban pelajaran, ujian nasional dan standar nilai, olimpiade, dan lain-lain yang semuanya betul-betul mengarah pada kuantitas dan kualitas materi. Sebaliknya, lanjut Maya, konsentrasi pendidikan mengesampingkan kesadaran hati.
"Jangan heran jika banyak terjadi korupsi, penyalahgunaan narkoba, atau tawuran antarpelajar. Memang, membodohkan sebuah bangsa itu sangat mudah, cukup bodohkan saja masyarakatnya, niscaya rakyatnya terpecah belah," tambahnya.
Sementara itu, tokoh pendidik holistik Anand Krishna, lebih menyoroti keberadaan guru yang memiliki porsi paling besar dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan bagi anak-anak didik. Guru, di mata Anand, adalah katalisator utama yang memegang peranan langsung dalam memenuhi kebutuhan pendidikan para anak didik.
Hanya, lanjut Anand, kondisi guru di Indonesia sampai saat ini masih jauh dari ideal untuk tidak lagi memikirkan soal perut. Sudah semestinya, guru hanya memikirkan kualitas pendidikan bagi anak-anak didiknya.
"Tidak ada profesi paling mulia di dunia ini kecuali menjadi seorang guru, sehingga tidak pantas rasanya kita melihat ada guru yang masih turun ke jalan untuk meminta gaji," ujar Anand.
Tidak mengherankan, ujar Anand, jika saat ini guru hanya mengajar berdasarkan kurikulum saja. Guru seperti terpasung, tidak bisa berbuat lebih dari itu.
(Dikutip dari Kompas hari Kamis, 29 Oktober 2009)
Vision
Have graduates that professional on the work and bussines and they also can continue their education to the college
Mission
Give education service to students and people thraugh nasional standad education and training that have orientation technically, bussines and academic on expertise program
Important Information
Masyarakat Karimunjawa dan sekitarnya yang memmerlukan ketrampilan / kursus singkat aplikasi komputer dan pengolahan perikanan silahkan daftar di Career Center SMK Negeri 1 Karimunjawa
Vocational Program
1. Agribisnis Rumput Laut
2. Teknologi Hasil Pertanian (Pengolahan Hasil Perikanan)
3. Agribisnis Perikanan
2. Teknologi Hasil Pertanian (Pengolahan Hasil Perikanan)
3. Agribisnis Perikanan
Informasi Tes Semester
1. Tes Semester Genap dilaksanakan mulai tanggal 4 s/d 12 Juni 2010
2. Tes Perbaikan dilaksanakan mulai 14 s/d 16 Juni 2010
3. Pembagian Buku Rapor tanggal 19 Juni 2010
4. Libur akhir semester genap mulai tanggal 21 Juni 2010 s/d 10 Juli 2010
5. Masuk KBM 2010/2011 mulai Senin, 12 Juli 2010
2. Tes Perbaikan dilaksanakan mulai 14 s/d 16 Juni 2010
3. Pembagian Buku Rapor tanggal 19 Juni 2010
4. Libur akhir semester genap mulai tanggal 21 Juni 2010 s/d 10 Juli 2010
5. Masuk KBM 2010/2011 mulai Senin, 12 Juli 2010
Ayo sholat dulu
RAHASIA BISNIS INTERNET
Clock
Archives
Promotion
Bagi wisatawan asing atau lokal yang memerlukan sewa kapal dan perlengkapan selam, silahkan hub SMK Negeri 1 Karimunjawa
Contact Person :
1. Bp. Himawan (081325052395)
2. Bp. Anton (081392290304)
Contact Person :
1. Bp. Himawan (081325052395)
2. Bp. Anton (081392290304)
Pendidikan Nasional Masih Terfokus pada Materi
Senin, 02 November 2009
Diposting oleh SMK Negeri 1 Karimunjawa di 21.00
Label: kesiswaan, kurikulum, standar pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar