KARTU PEGAWAI ELEKTRONIK DI JEPARA

Kamis, 22 Oktober 2009


Kabupaten Jepara menjadi daerah pertama di Jawa Tengah yang memproses pembuatan Kartu PNS Elektronik (KPE) biometric. Sejak Senin (12/10), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mulai melakukan pengambilan dan validasi data biometric yang meliputi foto dan sidik jari elektronik dari para pegawai di Jepara.

Kepala BKD Kabupaten Jepara Drs. Suliyono, MM melalui Kepala Bidang Kesejahteraan dan Pengolahan Data Muh. Nursinwan, SH mengatakan, peengambilan data biometric tersebut merupakan bagian dari Implementasi Sistem Biometrik PNS berbasis Elektronik Tahun 2009, yang dilaksanakan oleh Badan kepegawaian Nasional (BKN). Di Jawa Tengah, kegiatan pengambilan data biometric di awali di Jepara pekan ini, dan pekan depan dilanjutkan di Kabupaten Pati.
Ditambahkan Nursinwan, implementasi sistim biometrik PNS berbasis elektronik, oleh BKN dilakukan secara bertahap. Kabupaten Jepara sendiri tahun ini mendapatkan alokasi sebanyak 4.206, dari total 10.363 jumlah pegawai di Jepara. Dengan demikian, kekurangan alokasi akan dipenuhi secara bertahap. "Rata-rata data 700 pegawai diambil setiap hari," katanya.
Setelah dilakukan pengambilan dan validasi data, selanjutnya pegawai akan mendapatkan KPE (Kartu PNS Elektronik). KPE adalah kartu identitas PNS yang memuat otentifikasi data PNS dan keluarganya, sidik jari dan foto elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk pelayanan gaji, kesehatan, pensiun, tabungan hari tua, tabungan perumahan, transaksi perbankan dan lainnya. Sehingga selain menggantikan fungsi KARPEG, KPE juga mempunyai fungsi untuk mengakses pelayanan kesejahteraan PNS.
Untuk implementasi pemanfaatkan KPE sebagai sarana transaksi perbankan, BKD Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang menggodog MoU dengan Bank Jateng. Jika terealisasi, kartu ini bisa berfungsi sebagai kartu ATM.
Sementera itu, proses pengambilan data biometric yang dilakukan di Gedung Serbaguna Setda Jepara, sedikit dikeluhkan oleh sejumlah pegawai yang datanya diambil. Ha;l ini karena pengambilan data dirasakan lambat Salah satu supervisor yang melaksanakan pengambilan dan validasi data meminta para pegawai mengatakan, sebagai sebuah awalan, proses ini memang sedikit lambat. Pihaknya memperkiarakan aplikasi perangkat elektronik dalam pengambilan data selanjutnya akan lebih cepat karena penguasaan software akan lebih baik. Diperoleh informasi, training pengambilan dan validasi data ini baru saja mereka terima pada Sabtu dan Minggu pekan lalu.
Dikutip dari http://www.hendromartojo.info hari kamis, 22 Oktober 2009

0 komentar:

Posting Komentar